top of page
Search
pikrcakrauns

Selamat Hari Pendidikan Nasional!


Ki Hadjar Dewantara merupakan pahlawan nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia. Beliau merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi di era kolonialisme. Untuk mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara, tanggal 2 Mei yang bertepatan dengan hari lahir beliau diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Sejarah terciptanya Hari Pendidikan Nasional berawal dari pergerakan yang dilakukan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan kawan seperjuangannya. Ki Hadjar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa yang menjadi tempat menuntut ilmu bagi pribumi. Berdirinya Taman Siswa ini bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri pemuda Indonesia. Semboyan Ki Hadjar Dewantara yang terkenal hingga saat ini adalah ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani yang artinya di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan. Semboyan tut wuri handayani hingga saat ini masih digunakan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional dan tercantum dalam lambang pendidikan Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara mempunyai peran besar dalam bidang pendidikan di Indonesia. Berkat jasa, perjuangan, dan kepedulian Ki Hadjar Dewantara pada pendidikan di Indonesia, hingga saat ini anak-anak Indonesia bisa merasakan mengenyam pendidikan di bangku sekolah.

Sebagai insan terpelajar, hendaknya kita mengetahui esensi atau makna dibalik peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Esensi tersebut yaitu:

  1. Mendorong kesadaran para pelajar untuk terus belajar tak hanya melalui pendidikan formal saja. Pendidikan bisa didapatkan dari manapun, misalnya dari lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.

  2. Mencontoh semangat Ki Hadjar Dewantara dalam mencerdaskan bangsa. Sebagai insan pendidikan hendaknya memaknai esensi Hari Pendidikan tidak sekadar dengan seremonial atau sekadar ucapan. Akan tetapi, esensi yang paling penting yaitu dengan menghormati jasa beliau dengan terus belajar dan ikut serta berkembang agar kualitas pendidikan yang kita punya semakin baik.

  3. Belajar tak hanya sekadar memperoleh ranking dan nilai yang bagus. Nilai hanya sekadar angka. Lebih dari itu, proses yang panjang dalam mendapatkan ilmu lebih penting daripada nilai yang bagus.

  4. Memanfaatkan kesempatan belajar sebaik mungkin. Di era kemajuan zaman ini, kesempatan untuk belajar sudah terbuka luas untuk seluruh masyarakat Indonesia. Tidak seperti di zaman kolonialisme, kesempatan belajar hanya terbatas untuk kaum dengan kasta tertentu. Oleh karena itu, kesempatan belajar yang sudah tersedia ini hendaknya dimanfaatkan dengan baik.

Itulah esensi dibalik peringatan Hari Pendidikan Nasional. Semoga kita sebagai generasi penerus bangsa mampu melanjutkan perjuangan para pahlawan khususnya dalam bidang pendidikan dengan cara mengembangkan kualitas pendidikan kita untuk masa depan Indonesia yang lebih baik di tangan kita.



37 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentare


bottom of page