top of page
Search
pikrcakrauns

Sekat Pekat Perkembangan Teknologi di Ranah Pendidikan Indonesia


Pixabay.com/6689062

Perkembangan teknologi digital yang semakin mencuat akhir-akhir ini memberikan implikasi yang beragam di berbagai bidang, khususnya di ranah pendidikan Indonesia. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 sejak tahun 2020, membuat berbagai polemik yang tidak berkesudahan. Semua konsep kehidupan terpaksa harus dirombak agar kehidupan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dalam bidang pendidikan pun sistim pendidikan yang awalnya dilaksanakan secara langsung dengan berbagai model dalam mengajar, harus dikonsepkan ulang dengan sekreatif mungkin agar tranfer ilmu tetap berjalan dengan optimal. Namun, dengan adaptasi yang singkat dan majemuknya kondisi sosial di Indonesia, membuat berbagai sekat dan tantangan yang harus dihadapi.


Freud Pervical dan Henry Ellington (1988) menyatakan inovasi pembelajaran yang dilakukan di berkembangnya teknologi informasi digital adalah memanfaatkan sarana teknologi informasi yang berkembang pesat di era revolusi industri 4.0 ini untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Berdasarkan pandangan tersebut, inovasi pembelajaran dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Apalagi untuk negara berkembang seperti Indonesia, peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia karena investasi terbaik adalah SDM bermutu.


Tujuan dari berkehidupan adalah adanya progres dan kemajuan dan dalam berprogres pasti menemui rintangan. Begitu juga perkembangan pendidikan Indonesia memiliki berbagai problematika yang harus segera diselesaikan. Problematika awal adalah kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas dan inovatif. Meskipun saat ini banyak universitas yang melahirkan calon-calon tenaga pendidik, namun untuk kualitasnya masih kurang mumpuni. Hanya segelintir orang yang benar-benar serius dalam mengajar. Banyak dijumpai ketika masih menjadi tenaga honorer, sangat serius dalam mengajar, namun ketika sudah menjadi PNS, kualitas dalam mengajar semakin menurun.


Saat ini, dengan adanya pandemi Covid-19 juga turut menambah problematika yang dihadapi pendidikan di Indonesia. Untuk mencegah menyebarnya virus, pemerintah membuat kebijakan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dengan PJJ ini dibutuhkan berbagai fasilitas penunjang, seperti laptop, HP, dan kuota internet. Yang menjadi permasalahan adalah masih banyak ditemui masyarakat yang kurang mampu, mereka tidak mendapatkan akses internet dan tidak memiliki media penunjang pembelajaran. Sehingga mereka tidak mendapatkan hak pendidikan yang seharusnya mereka terima.


Selain itu, banyak daerah di Indonesia yang tidak mendapat akses internet, sehingga harus bersusah payah dahulu dalam mencari sinyal. Begitu juga ketika di sekolah, banyak sekolah yang fasilitasnya tidak lengkap. Hal ini sangat membatasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Di balik semua problem tersebut, harus segera mendapatkan penanganan dan menyikapi suatu permasalahan dengan bijak. Dengan meningkatkan kualitas pendidik dan memberdayakan pendidik baik itu yang sudah berstatus PNS maupun yang masih sebagai Honorer, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara yang kreatif, adaptif, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Selain itu, pemerintah juga harus memerhatikan pemerataan pembangunan terkait jaringan internet di berbagai daerah. Selain itu, untuk saat ini bantuan berupa media pembelajaran juga sangat dibutuhkan dan bantuan kuota internet harus semakin masif digalakkan.


Di hari pendidikan yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, mari memulai dengan langkah kecil dengan bersunggung-sungguh dalam menjalankan peran, baik peran sebagai pelajar atau mahasiswa maupun peran sebagai tenaga pendidik. Dengan SDM yang berkualitas dan berintelektual maka akan mewujudkan pembangunan nasional yang optimal.


Salam Genre!

Remaja Genre! Sehat, Cerdas, Ceria!

Genre Indonesia! Saatnya yang muda yang berencana!


19 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page