top of page
Search
pikrcakrauns

Protect Breastfeeding: for Baby’s Growth and Health


Hallo Genregers!

Salam GenRe👌🏼


Berdasarkan Pasal 1, ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu. ASI mengandung sejumlah protein, sel, dan komponen lainnya yang dibutuhkan oleh bayi (Aldy, 2016). Tahapan sekresi ASI diawali dengan pengeluaran kolostrum dalam jumlah kecil yang kaya akan komponen faktor pertahanan tubuh dan faktor pertumbuhan bayi. Sekitar 3 hari setelah melahirkan, produksi ASI akan meningkat dan ASI lebih banyak mengandung komponen faktor pertumbuhan bayi (Australian Breastfeeding Association, 2017).


ASI merupakan sumber asupan nutrisi bagi bayi baru lahir. Pemberian ASI bersifat eksklusif karena berlaku selama 6 bulan pertama usia bayi semenjak hari pertama lahir. ASI Eksklusif bermanfaat bagi ibu karena dapat mengatasi trauma pascamelahirkan dan mencegah kanker payudara. Sementara itu, manfaat ASI Eksklusif bagi bayi adalah membantu perkembangan otak dan fisik bayi, serta meningkatkan ketahanan tubuh bayi (Kementerian Kesehatan, 2018).


Air Susu Ibu banyak mengandung antibodi dalam bentuk Imunoglobulin A sekretori (SIgA) yang memberikan perlindungan imunologis kepada bayi (Andreas, 2015). Beberapa penelitian membuktikan bahwa ASI dapat mengurangi kejadian infeksi pada bayi. Selain antibodi Imunoglobulin A sekretori, ASI juga mengandung Laktoferin yang menghambat pertumbuhan bakteri, Lisozim yang dapat membunuh bakteri, Musin yang bersifat antimikroba, Lipase yang menginaktivasi organisme, Interferon yang mempunyai aktivitas antiviral, Probiotik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare, dan sel darah putih, seperti makrofag yang dapat menghambat multiplikasi bakteri pada infeksi mukosa usus (Aldy, 2016).


Setelah mengetahui kandungan ASI, dapat dipastikan bahwa bayi yang tidak mendapat asupan ASI akan lebih rentan dibanding bayi yang mendapat asupan ASI. Chen dkk (1988) menyatakan bahwa bayi yang tidak mendapat ASI dua kali lebih sering sakit dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI. Bayi yang tidak mendapat asupan ASI biasanya diberi susu formula sebagai pengganti ASI, padahal susu formula lebih kental dibandingkan ASI sehingga bayi dapat mengalami diare. Hal ini disebabkan oleh penyerapan laktosa susu formula oleh tubuh bayi lebih susah dibanding laktosa ASI. Susu formula juga lebih banyak mengandung protein Kasein (sekitar 80%) yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi (Hendranto, 2013).


Air Susu Ibu sangat berperan dalam peningkatan ketahanan tubuh bayi walau bayi sudah memiliki sistem ketahanan tubuh sendiri. WHO dan UNICEF (2021) juga telah merekomendasikan inisiasi menyusu dini dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir dan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi karena satu-satunya asupan nutrisi yang paling baik bagi bayi adalah Air Susu Ibu.


Salam Genre!

Remaja Genre! Sehat, Cerdas, Ceria!

Genre Indonesia! Saatnya yang muda yang berencana!


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SALAM HANGAT

PIK-R CAKRA UNS 2022

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

📌Instagram : @pikrcakrauns

📌Website : pikrcakrauns.wixsite.com/pikrcakrauns

📌Email : pikmahasiswauns@gmail.com



Sumber:

Aldy, O. S., Lubis, B. M., Sianturi, P., Azlin, E., & Tjipta, G. D. (2016). Dampak Proteksi Air Susu Ibu Terhadap Infeksi. Sari Pediatri, 11(3), 167. https://doi.org/10.14238/sp11.3.2009.167-73. Di akses pada 23 Juli 2022 pukul 11.32 WIB.

Andreas, N. J., Kampmann, B., & Mehring Le-Doare, K. (2015). Human breast milk: A review on its composition and bioactivity. Early Human Development, 91(11), 629-635. doi:10.1016/j.earlhumdev.2015.08.013.

Australian Breastfeeding Association. (2017). Breastmilk composition. https://www.breastfeeding.asn.au/bfinfo/breastmilk-composition .Diakses pada 23 Juli 2022 pukul 14.10 WIB.

Chen, Y., Yu, S., & Li, W. X. (1988). Artificial feeding and hospitalization in the first 18 months of life. Pediatrics, 81(1), 58–62.

Hendranto, A. & Pringgadini, K. (2013). Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/nilai-nutrisi-air-susu-ibu . Diakses pada 23 Juli 2022 pukul 16.38 WIB.

Kementerian Kesehatan. (2018). Manfaat ASI Eksklusif untuk Ibu dan Bayi. https://promkes.kemkes.go.id/manfaat-asi-eksklusif-untuk-ibu-dan-bayi . Diakses pada 23 Juli 2022 pukul 09.21 WIB.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Jakarta: Republik Indonesia.


27 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page