top of page
Search
pikrcakrauns

Kenali ADHD Sejak Dini


Pixabay.com/Chenspec

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) merupakan suatu kondisi dimana seseorang kurang fokus pada sesuatu yang seharusnya manjadi pusat perhatian atau sering dikenal dengan hiperaktif. ADHD merupakan suatu gangguan kejiwaan yang sering didiagnosiskan kepada anak-anak oleh psikiater. ADHD merupakan salah satu gangguan yang paling umum pada anak-anak dengan pravelensi pada usia sekolah sebesar 8-10%. Pada hasil penelitian disebutkan bahwa meskipun gejalanya timbul sejak anak-anak, tetapi 40-50% kasus ADHD menetap pada masa remaja bahkan hingga dewasa. Mnenetapnya ADHD pada remaja ini dapat memunculkan masalah lain, seperti kenakalan remaja, gangguan kepribadian anti-sosial, atau cenderung terlibat NAPZA.


Penyebab ADHD sendiri belum diketahui hingga pasti sampai saat ini, namun ADHD diduga berkaitan dengan adanya ketidakseimbangan senyawa kimia (neurotransmitter) di dalam otak. Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan menderita ADHD, yaitu:

1. Faktor genetik. Pada faktor genetik disebabkan oleh ADHD yang dapat diturunkan, maka resiko menderita ADHD akan semakin tinggi jika terdapat anggota keluarga yang memiliki penyakit yang sama

2. Faktor lingkungan. Pada faktor lingkungan dapat disebabkan oleh paparan timah dalam cat

3. Kelahiran prematur.

4. Ibu yang menggunakan obat-obatan, alcohol atau rokok pada masa kehamilan.

5. Cedera otak selama masa kehamilan atau pada usia dini

6. Gangguan dalam kinerja otak


Pada anak-anak, banyak gejala ADHD yang baru teridentifikasi saat memasuki usia sekolah, dimana anak mulai dituntut untuk mematuhi berbagai aturan di sekolah, mengerjakan tugas, dan memperhatikan guru di kelas. Gejala yang yang ditimbulkan pada pengidap ADHD secara umum adalah kurangnya fokus dalam memperhatikan, hiperaktif, dan juga implusif. Pada ADHD terdapat tiga jenis subtipe, yaitu dominan hiperaktif-implusif, dominan inatentif, dan kombinasi hiperaktif-implusif dan inatentif. Pada dominan hiperaktif-implusif, umumnya pengidap memiliki masalah hiperaktif dan juga perilaku implusif. Pada dominan inatentif, umumnya pengidap tidak dapat fokus memperhatikan dengan baik, sementara pada dan kombinasi hiperaktif-implusif dan inatentif, pengidap mengalami gelaja diperaktif, implusif dan juga tidak dapat fokus memperhatikan.


Deteksi dini ADHD sangat penting dilakukan guna meminimalisir akibat yang akan ditimbulkannya kemudian hari. Jika tidak diketahui sejak dini, ADHD dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan psikososial pada anak yang dapat menimbulkan hambatan dalam bidang akademik dan sosial. Penyakit ADHD ini belum dapat disembuhkan sepenuhnya, oleh karena itu penanganan sedini mungkin dpaat menolong pengidap beradaptasi dengan penyakitnya sehingga akan memudahkan mereka kedepannya. Meskipun belum dapat disembuhkan sepenuhnya, terdapat beberapa upaya untuk mengatasi ADHD, yaitu dengan mengomsumsi obat-obatan, melakukan CBT (cognitive behavioural therapy), terapi psikologi, dan juga pelatihan interaksi sosial


Melihat bagaimana resiko dan juga dampak dari ADHD, baiknya jika ada keluarga yang menunjukkan gejala seperti yang telah disebutkan segera cari dokter untuk memastikan diagnosis agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kenali sejak dini agar tidak merugikan diri di kemudian hari.


Salam Genre!

Remaja Genre! Sehat, Cerdas, Ceria!

Genre Indonesia! Saatnya yang muda yang berencana!

8 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page