top of page
Search
pikrcakrauns

Hari Tanpa Tembakau Sedunia: Merokok, Tak Untung Malah Buntung


Pixabay.com/HansMartinPaul

Hampir seluruh orang di dunia sudah tidak asing dengan kegiatan merokok. Merokok sendiri merupakan suatu kegiatan menghisap rokok dan umumnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Rokok adalah salah satu hasil olahan tembakau dengan bahan adiktif yang menimbulkan ketergantungan bagi pemakaiannya. Sifat ketergantungan ini disebabkan oleh kandungan nikotin yang yang terdapat di dalamnya. Merokok menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang tidak hanya berakibat bagi sang perokok, tetapi juga bagi orang disekitar yang menghirup asapnya atau dikenal dengan perokok pasif. Rata-rata para perokok sudah memahami bahaya dari rokok sendiri, namun sulit bagi mereka untuk menghentikan kebiasaan tersebut.


Asap rokok berbahan tembakau mengandung 4000 zat kimia dimana sekitar 200 jenis diantara memiliki sifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker dan beberapa diantara memiliki sifat beracun. Zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok ini nantinya akan langsung masuk keparu-paru dan menyebar ke lingkungan sekitar. Kandungan berbahaya yang disebarkan melalui asap rokok ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung, stroke, penyakit paru-paru obstruktif kronik, emfisema, dan juga kanker. Rokok juga menimbukkan efek buruk terhadap kesehatan gigi ataupun mulut, diantaranya munculnya karang gigi, perubahan warna pada mulut, peradangan pada gusi, dan juga bau mulut.


Berdasarkan data WHO, terdapat 1,3 miliyar perokok di dunia dan 1/3 diantaranya merupakan remaja dengan usia 15 tahun ke atas. Banyak faktor yang mendasari kegiatan merokok yang dilakukan para remaja, diantaranya untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan merasa bahwa perbuatannya tidak melanggar norma yang ada (permission beliefs/positive). Hal ini dapat dibuktikan dengan sikap remaja yang umumnya merokok di public secara berkelompok.


Indonesia menempati peringkat ketiga dengan jumlah perokok terbanyak di dunia di bawah Cina dan India. Menurut WHO, diduga hingga menjelang tahun 2030, kematian yang disebabkan oleh kebiasaan merokok dapat mencapai 10 juta perorang pertahunnya, dan 70% dari kematian tersebut terjadi pada negara-negara berkembang.


Berdasarkan data yang dikeluarkan WHO, di Indonesia sebanyak 36% atau sekitar 60 juta orang merokok secara rutin pada tahun 2015 dan diperkirakan akan meningkat hingga 90% pada tahun 2025 mendatang. Hal ini akan berakibat pada makin tingginya tingkat penyakit dan kematian yang disebabkan oleh rokok. Kegiatan merokok ini sudah mengakar dan menjadi traidisi dalam masyarakat. WHO memperkirakan tembakau atau rokok menyebabkan kematian bagi 5,4 juta jiwa pada tahun 2004 dan sepanjang abad ke 20 terdapat 100 juta kematian yang diakibatkan oleh rokok. Di Amerika Serikat, sebanyak 3000 orang dewasa yang merupakan perokok pasif meninggal dunia.


Melihat bagaimana bahaya yang ditimbulkan rokok bagi kehidupan, alangkah baiknya jika para perokok, khususnya para remaja menghindari atau mulai secara perlahan menghentikan kebiasaaan merokoknya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk terhindar ataupun berhenti dari kebiasaan merokok. Ingatlah bahwa dengan tidak merokok kita dapat berkontribusi dalam menyelamatkan diri sendiri, orang yang kita sayangi, dan juga bumi. Selamat hari tanpa tembakau sedunia!


Salam Genre!

Remaja Genre! Sehat, Cerdas, Ceria!

Genre Indonesia! Saatnya yang muda yang berencana!

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page