top of page
Search
pikrcakrauns

Hari Keluarga Nasional: Persiapkan Dirimu untuk Indonesia Bebas Stunting


Hari ini, 29 Juni 2023, diperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang ke-30. Pembentukan harganas bukanlah tanpa alasan. Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan unit sosial terkecil dari masyarakat. Keluarga akan melahirkan masa depan bangsa sehingga memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber kekuatan dalam pembangunan suatu negara atau bangsa. Mengingat pentingnya peran keluarga, maka diperingatilah Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya.

Haryo Suyono, selaku ketua BKKBN di era Soeharto, menginisiasi gagasan Hari Keluarga Nasional. Hal yang mendasari gagasan tersebut ialah perjuangan rakyat Indonesia yang akhirnya kembali lagi kepada keluarganya seminggu setelah Belanda menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh. Usulan mengenai harganas diterima baik dan mulai dirayakan sejak tahun 1993. Namun, 29 Juni baru mendapat legalitas sebagai hari keluarga nasional (bukan hari libur) pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014.

Peringatan hari keluarga nasional tahun 2023 mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju”. Masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, masalah yang digaungkan berfokus pada stunting. Stunting sendiri ialah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai (salah satunya) tubuh yang pendek pada anak balita. Indonesia berada dalam kondisi darurat stunting yang kronis. Prevalensi stunting di Indonesia di tahun 2022 mencapai 21,6% (SSGI 2022). Angka ini turun sebanyak 2,8% dari tahun sebelumnya. Meski turun, masih ada target yang harus dicapai di tahun 2024 yaitu angka prevalensi hanya senilai 14%. Sejalan dengan apa yang telah disampaikan sebelumnya, keluarga berperan dalam melahirkan bangsa yang berkualitas. Lalu, bagaimana peran keluarga untuk mewujudkan bangsa yang bebas stunting?

Beberapa upaya mencegah stunting antara lain dengan cara menjaga kesehatan ibu, pemenuhan asupan gizi yang baik pada bayi, hingga menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi. Upaya-upaya tersebut memerlukan peran keluarga secara menyeluruh, tidak hanya ibu atau ayah saja. Pasalnya seorang ibu seringkali mengalami stress pada saat hamil dan pasca melahirkan. Di sinilah seorang suami dan keluarga lain harus mendampingi dan membantu sang ibu.

Selain dari mereka yang sudah berkeluarga, para anak dan remaja juga dapat berkontribusi dalam pembebasan stunting di Indonesia. Dengan cara meningkatkan awareness terhadap isu stunting, secara aktif ikut mensosialkan isu stunting terhadap orang sekitar, hingga memperbaiki pola hidup agar gizi terpenuhi. Generasi saat ini nantinya akan menjadi orang tua yang melahirkan masa depan bangsa. Oleh karena itu sebagai generasi yang berencana, sudah seharusnya mulai mempersiapkan diri seperti memakan makanan bergizi, rutin berolahraga, menghindari kebiasaan buruk bagi tubuh seperti merokok dan minum alkohol. Dalam membangun keluarga pun banyak aspek yang harus disiapkan dengan matang seperti pendidikan dan ekonomi agar terbentuk keluarga yang sejahtera.

Demikian sedikit informasi dibalik lahirnya Hari Keluarga Nasional dan tema yang diusung pada perayaannya yang ke-30. Jangan lupa persiapkan dirimu ya, calon orang tua di masa mendatang! Selamat Hari Keluarga Nasional!

Sumber: bkkbn.go.id. 2022. Sejarah dan Peringatan HARGANAS Setiap Tahunnya. Diakses pada 24 Juni 2023 melalui https://keluargaindonesia.id/2022/01/16/sejarah-dan-peringatan-harganas-setiap-tahunnya/ kemkes.go.id. 2023. Prevalensi Stunting di Indonesia Turun ke 21,6% dari 24,4%. Diakses pada 24 Juni 2023 melalui https://www.kemkes.go.id/article/view/23012500002/prevalensi-stunting-di-indonesia-turun-ke-21-6-dari-24-4-.html

24 views0 comments

Recent Posts

See All

Yorumlar


bottom of page