top of page
Search
pikrcakrauns

Hari Anti Narkoba


Penggunaan narkoba telah menjadi masalah serius yang mengancam kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Dalam upaya untuk melawan penyalahgunaan narkoba dan dampak negatif yang ditimbulkannya, banyak negara telah mengadakan Hari Anti Narkoba sebagai bentuk peringatan dan kesadaran akan bahaya narkoba. Setiap tanggal 26 Juni, dunia memperingati penyalahgunaan narkotika dalam Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Penyalahgunaan narkotika menimbulkan masalah dalam berbagai sektor, diantaranya bidang kesehatan, sosial-ekonomi, dan keamanan di seluruh penjuru dunia.

Narkoba dapat menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Dampak negatif itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan fisik dan mental.Dampak Langsung Narkoba bagi Jasmani/Tubuh Manusia, Tiap zat dapat memberikan efek yang berbeda terhadap tubuh yang dapat menyerang pada jantung, otak, tulang, pembuluh darah, paru-paru, sistem syaraf, sistem pencernaan, dapat terinfeksi penyakit menular berbahaya seperti HIV/AIDS, Hepatitis, Herpes, TBC dll dan banyak dampak lainnya yang merugikan manusia.

Berdasarkan pendataan dari aplikasi Sistem Informasi Narkoba (SIN) jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap selama 5 tahun terakhir dari tahun 2012-2016 pertahun sebesar 76,53%. Kenaikan paling tinggi pada tahun 2013-2014 yaitu 161,22%. Tahun 2016 jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap adalah 868 kasus, jumlah ini meningkat 36,05% dari tahun 2015. Gelombang ancaman narkoba terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu nyata. Hari Anti Narkoba memberikan kesempatan bagi lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan individu untuk berkolaborasi dalam upaya pencegahan, rehabilitasi, dan penegakan hukum terkait penyalahgunaan narkoba.

Peran Individu dalam Perang Melawan Narkoba:

  1. Pendidikan dan Kesadaran: Setiap individu harus menyadari bahaya narkoba dan pentingnya hidup bebas dari penyalahgunaan zat. Pendidikan dan informasi yang akurat tentang narkoba harus disebarluaskan di sekolah, tempat kerja, dan melalui kampanye sosial. Hal ini dapat membantu mencegah pemula terjerumus dalam penggunaan narkoba.

  2. Peran Keluarga: Orang tua perlu memberikan pendidikan yang tepat kepada anak-anak mereka tentang risiko dan konsekuensi negatif penggunaan narkoba. Membangun komunikasi terbuka dan memperhatikan perubahan perilaku pada anggota keluarga juga penting untuk mendeteksi tanda-tanda penyalahgunaan narkoba.

  3. Dukungan Sosial: Masyarakat harus memberikan dukungan kepada individu yang sedang berjuang melawan penyalahgunaan narkoba. Dukungan moral, rehabilitasi, dan reintegrasi sosial menjadi faktor penting dalam membantu mantan pengguna narkoba pulih dan menghindari kekambuhan.

  4. Pelibatan Masyarakat: Partisipasi aktif dari masyarakat dalam upaya pencegahan dan penegakan hukum sangat penting. Melaporkan aktivitas narkoba ke pihak berwenang, mendukung kegiatan rehabilitasi, dan berkontribusi dalam kampanye anti-narkoba di lingkungan sekitar adalah beberapa cara masyarakat dapat berperan dalam perang melawan narkoba.

Anak-anak hingga remaja termasuk kelompok yang kelak akan membawa nasib bangsa dan negara Indonesia. Jika tak dibina sejak dini, termasuk menjauhkan mereka dari sentuhan narkoba maka masa depan NKRI pun akan ikut terancam. Di lain pihak, masyarakat dan negara juga harus saling bantu dan membahu untuk mencegah masuknya barang-barang haram tadi ke lingkungan para generasi muda Tanah Air.



40 views0 comments

Recent Posts

See All

Commentaires


bottom of page